Rabu, 21 Maret 2012

hujan, suara alam






Delapan tahun yang lalu aku mendengarmu berkata bahwa alam itu juga bersuara. Sama seperti kita. Bahkan aku masih mengingatnya sampai sekarang. Dan kamu tahu? Aku menemukan fakta baru tentang suara alam. Mau mendengar pendapatku tentang topik klasik masa kecil kita?
Dulu aku tidak mengerti tentang suara alam yang kamu maksud. Berkali-kali “suara alam” itu kamu sebut dalam percakapan ringan disela-sela semua permainan yang kita mainkan. Berkali-kali juga aku mencoba mengerti “suara alam”mu. Berkali-kali aku menyatakan pendapatku, tapi berkali-kali kamu salahkan. Lalu kamu bilang aku bodoh.
“apakah suara alam itu seperti suara orang berbicara? Seperti saat ibu  memanggil kita?”tanyaku
“bukan”
Masih ku ingat saat itu musim hujan. Katak membuat keramaian di sawah yang masih basah tempat kita bermain. Ya,suara katak itu membuatku senang, karena ku pikir aku telah mengerti apa suara alam itu.
Dengan antusias aku berkata “apakah itu suara alam?”
Lagi-lagi kamu menggeleng “sudah ku bilang, kamu bodoh!”
Aku mulai kesal dan merengek “lalu seperti apa?? Aku kan mau tahu... kasi tahu...  pengen tahu...”
“ssstt...” jari telunjuk kamu letakkan di depan mulutku. “jangan berisik. Kamu dengar itu?”
“dengar apa?”
Kresssekkk krssskkk...
Ada suara dari balik rumput yang masih basah.
“suara apa itu?”
“itu suara alam” jawabmu mantap “itu artinya alam merasa terganggu. Alam gak suka ada yang nangis-nangis disini. Berisik.”
Saat itu juga aku berhenti merengek.
Aku tahu, suara apa itu delapan tahun yang lalu. Itu hanya suara ular yang melewati rumput di depan kita. Bukan suara alam. Kamu yang bodoh.
Aku sudah menemukan suara alam itu.
Di sore gerimis saat aku pulang kuliah. Gerimis itu bertambah deras, menjelma  menjadi hujan lebat yang mengharuskanku berteduh demi menghindari hujaman airnya yang tajam. Cuaca yang dingin membuatku merinding. Leherku seakan dibelai-belai. Belaian yang akrab, seperti belaian ibu.
Aku ulurkan tangan menengadah ke atas, air itu jatuh di telapak tanganku. Dingin. Sama seperti tanganmu yang selalu basah. Aku anggap aku bersalaman dengan hujan. Salam kenal. Hehe... dan riak airnya di kaki, membuatku ingin bermain lagi seperti dulu.
Kamu tahu suara berisik yang terdengar saat hujan turun kan? Saat air bersentuhan dengan apa saja. Menurutku itulah suara alam. Itulah cara alam menyapa apa saja yang ada di bumi.
Iya, itu dia suara alam. Suara alam adalah sapaan tertulus yang pernah ku dengar. Bukankah kali ini aku benar? ;)
haha.. kam harus mengakuinya!
suatu saat, jika kita ditakdirkan bertemu, aku akan dengan bangga menceritakan penemuanku ini kepadamu.
*salam rindu, my litle knight*

Rabu, 14 Maret 2012

blog baru, mau di isi apa??

assalamualaikum...
aku blogger  pemula... mohon bantuannya yaa....
terus terang, belum terpikir sama sekali ini blog bakal aku apain. yang penting buat blog, ngikut trend, hehe...
tapi toh nanti juga pasti ada manfaatnya kan, jadi posting pertama aku isi basa-basi saja dulu . maaf kalo gak penting... ;)
ini kan termasuk proses pendewasaanku... hehe.