“Tinggallah namamu,
tinggalkan cintamu,
tinggalkan semua yang dipunya diatas dunia
Hanyalah dirimu,
hanyalah amalmu,
hanyalah sepimu menemani kesunyian dia alam kuburrmu”
aku takut mati.
Mendengar lagu ini, aku membayangkan sepinya jasad yang ditidurkan dibawah tanah.
Aku takut mati.
Menyaksikan proses pemakaman, bagaimana jika tubuhku yang dimandikan dan dibungkus kain putih.
Aku takut mati.
Melihat foto mereka yang telah tiada, mungkin aku nanti akan menjadi kenangan pula.
Aku takut mati.
Berkumpul bersama orang-orang yang ku sayangi, rasanya aku tidak rela berpisah dengan mereka.
Aku takut mati.
Banyak orang yang berhasil meraih keinginannya, bagaimana kalau aku belum sempat melakukan apapun?
Aku takut mati.
Takut dosa-dosa menyeretku ke neraka, dan pahala tidak cukup menuntunku ke surga.
“Astaghfirullah…”