Minggu, 24 Februari 2013

yang penting, MENULIS!


Selalu ada awal dari segalanya. Begitu juga untuk menemukan passion. Keinginan yang timbul-tenggelam ini tidak boleh kubiarkan menjadi keinginan kuat yang hanya terlintas di pikiran lalu pergi dan mampir terus menerus. Tangkap. Jadikan kebiasaan.
Aku, selalu ingin menulis. Dan masih ingin jadi penulis. Ku pikir itu modalku.
Saat ini, aku sedang menulis. Ini tulisan. J
Tidak apa-apa. Untuk menjadi bagus memang harus menjadi jelek dahulu. Biarkan tulisan-tulisan awalku seperti ini. Setidaknya ini mecurahkan apa yang ada di pikiranku. J
Haha, rasanya aku sudah banyak menulis, tapi ternyata ini baru beberapa paragraf berisi ocehan. Tidak apa-apa. Yang penting aku menulis. Kalau kau teruskan mengoceh, ini bisa menjadi beberapa halaman, atau  bahkan buku. Lanjutkan, De.


masih menjadi doaku


Aku tersentak bangun dan menangis sejadinya. Dada dan kakiku rasanya nyilu. Seperti ditekan dari dalam. Sungguh, ini pertama kalinya bagiku. Dan aku sangat sangat menyesal. Lansung terpikir olehku, “Ya Allah, inikah hukuman unntukku yang tak mampu menjaga sepotong daging dalam diriku?”
Semua tahu, bahwa apa pun yang diperintahkan dan dilarang olehNya tidak lain hanya untuk kebaikan. Aku juga tahu persis hal itu. Tapi memang ku akui aku terlalu rapuh dalam menjaga amanat-amanat dariNya. Aku rapuh dalam menjaga hatiku. Dan aku yakin, saat ini aku sedang Kau tegur.
Untuk sakit hatiku yang kali ini, sungguh, aku tidak menyalahkan siapa-siapa. Aku benar-benar merasa bahwa ini adalah pasti hal yang Allah berikan padaku karena aku bermain-main dengan aturanNya. Aku mencoba manggunakan sepotong hati yang belum waktunya digunakan. Jadilah aku menyakiti hatiku sendiri.
Padahal aku ingat dulu, sebuah doa yang ku baca dari sebuah novel dan ku coba panjatkan dengan tulus kepadaNya, “Ya Allah, jika rasa ini masih terlarang, jagalah sepotong daging ini sebagaimana mestinya Engkau menciptakannya sebagai penawar racun.”
Iya, Ya Allah. Itu doaku dulu, yang aku ingkari sendiri. Bolehkah aku kembali panjatkan doa itu malam ini, Ya Allah?

Sabtu, 23 Februari 2013

saya kembaliiii

hehehe....
aku menulis ini dengan senyum yang tak henti mengembang.
akhirnya... blog ini dapat kujamah lagiii... setelah berbulan-bulan lamanya amnesia akan alamat rumah dan kuncinya.
pelupa. ya, that's me. aku juga sadar betul kalau orang pelupa mestinya banyak-banyak mencatat. tujuan utama membuat akun ini adalah untuk mencatat seeeemuanya, tapi, malang, orang pelupa tetaplah pelupa. :D
aku udah ada akun baru,, malah udah gandeng salah satu temenku buat nginget passwordnya, kali-kali aku lupa lagi. hehe, dibuatin dia pula.
tapi memang berat untuk pindah ke lain hati... :) jadi biarkan aku tetap di akun ini. tenanglah kawan, perjuanganmu membuatkanku akun baru itu tidak akan sia-sia. aku akan terus mengingat jasamu... :)
so.. here I am.. berterimakasih kepada Tuhan, yang telah menyembulkan salah satu  ingatan berharga yang telah hilang diantara beribu-ribu ingatan yang hilang lainnya.. hehe