malem minggu kembali spesial bagiku. Setelah
sekian lama aku menduakannya dengan malam sabtu, sekarang malam minggu kembali
menjadi satu-satunya malam kebebasan. Gak ada harus cepet tidur karena besok
harus berangkat pagi. Ya, setelah seminggu ini kembali ke rutinitas jaman
sekolah, akibat PPL 2 di SDN Pejagan 1.
Let me tell you my great experience di sekolah
ini. Meskipun baru seminggu aku ngendon disana.
Sabtu 11 Oktober 2014. Di ruang kelas 1A.
susana kelas rame, riuh, ricuh, tak terkendali. Mana gurunya? Gurunya ya ini,
mahasiswa magang. Karena wali kelas 1A ada kepentingan di luar sekolah, beliau
meminta kami menggantikannya. Kagok sumpah.
Mereka anak-anak yang cerdas dan aktif. Begitu
diberi soal, semua semangat mengerjakan. Tapi setelah itu, mereka mulai tidak
terkendali. Insting anak kecil menyuruh mereka berjalan, berlari saling
mengejar, lompat-lompat, berteriak… hwaaaaaaaaa…… (bener2 sampe hauuus)
Empat orang guru di dalam, masih belum cukup.
Padahal saat hari-hari biasa satu wali kelas saja sudah cukup. Haha,… dasar
memang kami masih guru uji coba.
Seorang anak duduk diatas meja. “nak, tempat duduk itu
dimana?” tanyaku
Dengan tampang unyu gak berdosa, Dude, anak
itu, menjawab “di kursi bu”
“iya. Kenapa kamu duduk di meja?”
Coba kamu bisa lihat langsung ekspresinya,
ngegemesin gak nahaaan. Dengan mulut ternganga, mata terbelalak kaget disusul
senyum malu seperti orang yang terbongkar rahasianya, “hah? Iya buuu… lupaaa”
dengan cepat ia turun dan duduk di bangkunya.
Cerita lain dua anak perempuan yang duduk
sebangku. Salah satu dari mereka nampak kebingungan sambil garuk-garuk kepala
“bu… lihat stip saya nggak?”
Andai bukan anak kecil yang bertanya pasti aku
menjawab “mana aku tau… stip, stip siapa nanyanya ke siapa”…
“tadi ditaruh dimana?”
“di kotak pensil bu…”
“coba yuk cari lagi”
Anak itu membuka-buka kotak pensil princess
pink “gak ada bu…”
“mungkin jatuh…”
Dia langsung memeriksa dibawah bangku. Betapa
polosnya… J
Akhirnya stip itu ditemukan di dalam kotak
pensil teman sebangkunya. Dengan kaget teman sebangkunya berkata “loh iya…
lupa…”
Dan wajahnya ceria kembali setelah menemukan
stip yang dicari-carinya. Nih ya, kalo orang dewasa, tidak akan sesimpel itu.
Pasti timbul prasangka segala macem. “kenapa stipku bisa di kotak pensilnya?
Jangan-jangan….” (lanjutkan sendiri)
Lain lagi seorang anak yang menghampiriku
dengan uang dua ribu rupiah di tangannya, “bu… saya nemu uang dua ribu”
“dimana?”
“disana bu. Eh, tunggu dulu bu, tak lihat dulu
uangku ada apa enggak.” Dia merogoh saku celananya, dan mendapati uang dua ribu
rupiah miliknya utuh “oh ada bu.. ini bukan uang saya. Ini bu” dia menyerahkan
uang itu kepadaku.
Hal yang paling bikin shock adalah…. Saat
muridmu berteriak memanggil, “bu… si Cinta nangis… dipukul sama bintang bu….”
(wadawww.. tepok jidat di tempat deh bisa-bisa kalo gak nahan)
Well,, itu cerita hari pertama di kelas satu.
Itu sih trouble-trouble nya. Selebihnya mengesankan sekali. J
Anak-anak… celotehnya, tingkahnya, siapa yang
gak luluh? Siapa?