Kamis, 12 November 2015

latepost

ada sosok bercahaya samar,
belum berani aku memandangnya.
sejauh ini, cahayanya tertangkap lewat lirikan dalam tundukku.
sepertinya ia indah, juga membawa ketenangan. namun mengapa ia tak bersinar terang?
kedatangannya, sungguh seberkas pelita dalam gulita.
namun sekali lagi mengapa ia tak kunjung terang?
samar, tak terang.
mengabur, tak benderang.
bilakah engkau kan terang?
aku bosan untuk redup lebih lama lagi

dari Lagu Bunda sampai Sel Telur

setiap harinya aku tak sabar menunggu cerita baru. menduga-duga apa lagi keajaiban tingkah yang akan mereka tunjukkan. di pagi hari saja aku sudah bisa tertawa olehnya. siapa lagi kalau bukan murid-murid ku yang multi-action itu.
kadang menyenangkan, kadang mengesalkan. kadang mereka begitu manis dan patuh, dengan sedikit kemanjaan yang wajar. tapi tidak jarang mereka mulai berulah dan membuat kepala pening. tapi tetap, menggemaskan. :)
dari mereka aku belajar merasakan perasaan berbeda dalam satu waktu. misalnya, mangkel sekaligus gemmmes.
dan sekali lagi, seperti yang sudah aku tahu tentang hal menyenangkan yang akan ku dapat dari profesi ini, tingkah mereka yang penuh kejutan.
pagi ini aku mendapati murid-murid perempuan sedang bernyanyi bersama serupa paduan suara. dengan serius dan khusuk mereka menyanyikan lagu "Bunda", aku terhanyut mengikuti alunan bening suara mereka. tapi sesampainya di suatu lirik, senyumku berubah menjadi tawa geli. "kata... mereka diriku selalu dimanja.... kata.. mereka diriku selalu ditimbaaaang"
gubrak!!!
another second, seorang murid bernama Kevin menghampiriku yang sedang duduk di bangku guru. beberapa saat yang lalu dia sempat ngambek entah kenapa. ku tanyakan alasannya, "Kev, kenapa tadi marah-marah?"
dan, bayangkan seorang anak kelas 3 SD mengucapkan ini:
"aku stress, ust"
what? semua orang dewasa pasti mengerutkan dahi mendengar pernyataan anak ini "stress kenapa, Kev? masih kecil kok sudah stress?"
"iya, ust... biar. aku stress. biar kalo stress sel telurnya gak bisa hamil!"
jawaban yang lebih mengejutkan. dan membuatku ingin tertawa guling-guling disitu.
"Kevin itu laki-laki, gak mungkin bisa hamil. karena yang punya sel telur itu perempuan":D

yah, setiap hari, aku mendapat obat kesedihan dari mereka. meski tak jarang kesedihan dan kemarahan datangnya dari mereka pula, namun perasaan itu bagai noda yang dengan cepat terguyur air. langsung habis tak bersisa saat kata maaf terucap dari lisan kecil itu, saat tangan mungil menyambut tanganku untuk diciumnya, saat dengan riang mereka memanggilku kembali, lalu menggamit tanganku, kembali menceritakan semua yang ingin diceritakannya. tentang ayah ibunya, tentang kakak adiknya, tentang hewan peliharaannya, segala tentang dunianya.

oh Allah, Thank you for this. I love this job. Thank you for put me here.:) <3


pada kelilipan:D. my student 3 b SDILH with wali kelas Ustadzah Aqidah