Minggu, 18 Agustus 2013

ciap ciap ciap.begini toh rasanya membusuk di kamar. sabtu, minggu, dan today, senin. same place, cuma posisi aja yang berubah. :D
ciap ciap ciap. begini toh rasanya kesepian. menjadi orang tak berkegiatan (facebookan, twiteran, itu termasuk kegiatan gak sih?)
yo wes nulis ae le' ngene, curhat.
buat aku, gak ada kerjaan bikin kepikiran hal2 yang udah lewat. mungkin itu alesannya kenapa orang2 yang pengen move on dari mantan disaranin buat nyari kesibukan.
kepikiran kegiatan2 selama liburan yang bikin pengen cepet2 liburan lagi. padahal kuliah aja belum dimulai. hadeeh...
liburan kemaren, banyak banget senengnya. terutama karena bisa kumpul sama temen2 lawas.
oke, satu lagi cerita yang paling berkesan. H + sekian lebaran, aku sama temen2 bersilaturahmi ke rumah guru2 SMA. ada 8 guru yang kami kunjungi. dari pertemuan dengan mereka, aku mendapat hal yang luar biasa. membuat aku terharu. dan merasa bangga.
dari dulu sampai saat ini, selalu ada aura lain setiap aku menatap wajah mereka. dan, selalu menjadi orang yang dirindukan meskipun ia bukan keluarga.
emang sih, udah 2 tahun yang lalu kami lulus, tapi jangan ditanya, tatapan seorang guru akan selalu terasa hangat, dan samabutannya membuat aku serasa sedang 'pulang'. menceritakan rutinitas dan aktivitas di kampus, mengadukan permasalahan kuliah, berbagi pengalaman menarik tentang hidup kami di kota orang. dan beliau, tersenyum mendengar ocehan kami, menjelaskan dengan bijaksana sambil berkata "memang begitu anakku, ibu/ bapak, dulu juga begitu. kamu tidak perlu khawatir.", ya, perkataannya selalu menguatkan, menenangkan.
aku sadar, motivasi terbesarku, dan mungkin juga kebanyakan anak-anak lain, selain keluarga adalah para guru mereka.
duh, saat itu juga aku jadi berbangga hati akan calon profesiku sebagai pandidik ini. visiku pun lancar mengalir, "jika aku menjadi guru nanti aku akan begini, seperti Ibu ini, atau begitu, seperti Bapak itu..." hehehe...
simpelnya, aku hanya ingin menjadi guru yang dirindukan murid-muridku.
awalnya itu, tapi kalo ingat kejadian saat hari pendidikan, tanggal 2 mei 2013 lalu, aku punya kriteria baru. saat dosenku menceritakan pengalaman beliau seagai seorang pendidik. beliau berkata, "anda akan merasakannya sendiri kelak ketika menjadi seorang pendidik. bertemu dengan murid-murid, adalah obat dari segala rasa sakit. mungkin anda tidak percaya, beberapa bulan yang lalu, saya menderita sakit, dan divonis oleh dokter bahwa umur saya tidak lama lagi.tapi saya tidak mau kalah, meski sakit terasa, saya tetap masuk kelas, dan ajaib, seketika rasa sakit itu hilang. " ya, benar, ajaib. memang selama ini tidak ada yang menyadari kalau beliau sakit. selama ini beliau selalu bersemangat mendidik kami dengan gayanya yang tegas. setelah itu beliau menyalami kami satu-persatu, sambil berkata, "selamat hari pendidikan, semoga menjadi pendidik profesional". efek dari kata2 itu? bukan hanya terngiang terus akan suara beliau yang mengucap sambil terisak, namun juga membuat aku punya keinginan baru. 'Menjadi Pendidik Profesional'.
long live education! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar