Selasa, 15 Mei 2012

Assalamualaikum… :)
Salam kenal, namaku Desi Faizah Cahyati. Yup, nama akun ini diambil dari nama belakang sekaligus bagian favoritku dari tiga kata yang menyusun nama lengkapku. CAHYATI, mama bilang adalah singkatan dari Cahaya Hati. Nama ini diberikan dengan harapan aku akan memiliki hati yang bercahaya dan sinarnya memancar keluar. Ehmm… kenyataannya?? Silahkan nilai sendiri.
Aku lahir, tumbuh, dan berkembang di pulau garam, Madura.Tau Madura kan? Bohong deh kalo gak tau, Madura udah terkenal dari dulu di seantero negri ini dengan kerapan sapinya, dan lebih terkenal lagi semenjak ada jembatan Suramadu. Apa pendapat kalian tentang pulauku? <pendapat baik atau buruk, siapa yang perduli. Aku tetap oreng Madure, J> yeah, you know, I love this island so much much  much, live and die here deh kalo bisa…! “Madura, akulah darahmu”, itu kata budayawan kebanggaan  Kabupatenku Sumenep, bapak D. Zawawi Imron.
Dan, percaya atau nggak, pulau ini pasti juga sayang banget sama aku. Gak percaya? Terbukti saat aku mengikuti SNMPTN tahun 2011. Dari beberapa PTN tempatku mendaftar, diantaranya di Malang dan Surabaya, mentoknya diterima di PTN yang ada di Madura juga. Padahal rencana kepergianku gak jauh-jauh, Cuma antara Surabaya atau Malang. Ternyata Madura tidak mengizinkan aku beranjak meninggalkannya. <maaf geje. Curhatan orang gagal yang selalu mencoba berbaik sangka.>
Iya, aku kuliah di PTN yang ada dan satu-satunya di Madura. Aku tegasin sekali lagi, di Madura ada loh ya PTN. Pengumuman deh… Madura punya kok PTN!! Selama ini yang tahu Cuma orang-orang di wilayah terdekat aja, jadi buat kamu yang baru tahu, please… santai aja, gak usah ngerutin dahi, nyatuin alis, dan berkata, “masa’ sih?”. Nih, aku perkenalkan. UTM namanya. Universitas Trunojoyo Madura. Letaknya sekitar 5 kilometer ke pelabuhan Kamal. Pelabuhan yang menghubungkan Madura dan Surabaya. Kita juga punya gedung tinggi, hehe.. berlantai sepuluh. Pake lift loh.. hehehe. Kayaknya juga bakal jadi satu-satunya gedung yang pake lift di Madura <kalo ada selain UTM, tolong kasi tau ya, mungkin aku lupa>
Tapi kenapa hal-hal yang berbau Madura itu selalu diremehkan? Saya menulis ini berdasarkan pengalaman pribadi saya. Sering, ketika orang bertanya, “kuliah dimana?” aku jawab, “di UTM.” Lalu mereka akan mengatakan hal yang sejenis meskipun beda kata, misalnya “oh… iya, gak pa-pa kok.”. saya mempertanyakan maksud dari ‘gak pa-pa kok’ itu. Kalimat itu buat aku sama aja dengan “kampus kamu gak jelek-jelek banget kok tapi ya bukan bagus juga”. Jujur, aku tersinggung. Tapi lagi-lagi saya adalah orang yang selalu berusaha berbaik sangka, jadi saya tidak hiraukan kata-kata itu.
Toh hidup bakalan bagus kalo kita ngejalaninnya dengan bagus. Kalo sebelum dijalani aja pikirannya udah gak bagus, ya alamat juga gak bakal nyasar ke bagus. Dalam artian, pasti gak bagus juga. Ya.. itulah saya yang mencoba berfilsafat ala kadarnya, mohon kalo pusing bacanya jangan tuntut saya. ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar