Senin, 16 September 2013

my poem, my hope


AKU JALAN SETAPAK


Aku jalan setapak
Hanya tanah
Tanpa pohon
Kerikil selalu ku tendang jauh-jauh
Karena takut menusuk kaki
Harusnya tumbuh rumput liar disini
Tapi tidak ku biarkan tumbuh
Tidak ku biarkan menjalar
Karena takut membelit tubuh
Aku tak berpagar
Sengaja
Karena takut menahan langkah
Jika angin datang, hanya debu yang terbawa
Jadilah aku hanya jalan setapak
Tempat kaki-kaki meninggalkan jejak
Yang selalu merasa berisik akan derap-derap langkah
Dan kesepian kala mereka telah sampai
Melewati setiap musim dengan kesadaran yang sama,
“aku bukan tempat tujuan, aku hanyalah jalan setapak”
Memohon dalam doa yang selalu sama,
“Tuhan, jadikan aku rumah untuk seseorang”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar