Aku sedih melihat keraguan dimatanya saat aku bicara. tanpa kata-kata
remeh saja mata yang tak berminat itu tlah ku tahu artinya, “kau tidak tahu apa-apa” . tolong jangan
berbuat itu padaku, karena aku akan sulit untuk membangun percaya diriku lagi. Ya,
aku biasa hidup dalam pandangan mata yang acuh terhadapku. Maka aku selalu
tetunduk dan parahnya semakin dalam setiap hari.
Tolong simpan bahasa mata yang seperti itu saat ada aku. Karena ternyata
aku ini rapuh. Sedetik saja tertangkap mata, maka bayangnya akan membekas
sepanjang malam menuju tidur. Meskipun esok hari mugkin aku sudah bisa memaafkan, tapi bayangan
tatapan itu menahan langkahku untuk maju.
Aku bisa aku bisa aku bisa aku bisa aku bisa aku bisa. Jika mereka belum
melihat, itu karena aku belum melakukannya. Aku belum melakukannya. Aku belum
melakukannya. Aku belum melakukannya. Meski begitu, tidak akan ku biarkan
seorang pun meremehkanku. Tidak ada yang boleh meremehkanku. Tidak ada yang
boleh. Tidak ada. Tidak ada. Tidak ada.
Saatnya tunjukkan taringmuuuuuuuuuuuuuu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
mulailah marah karena aku terlalu banyak mengalah. Mengalah pada ketakutan,
mengalah pada kemalasan, mengalah pada mereka yang berjalan melewatiku. Tidak
ada yang boleh lagi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar