Allah, peluk aku, ku mohon. aku sedang tidak tenang, dihantui segala ketidaknyamanan. sungguh, jika bisa aku ingin Engkau menyembunyikan aku saja. aku tidak ingin terlihat dunia. tapi aku tahu itu bukan yang terbaik.
terserah Kau sajalah Tuhan...
aku selalu tau kau yang terbaik dalam menyusun skenario ini. aku hanya,,, entahlah, kali ini rasanya letih sekali. bukan badanku, tapi hatiku. :'(
harus bertahan diantara gempuran orang-orang yang berusaha menghancurkan usahaku, atau mengacuhkan keresahanku, sungguh itu yang membuatku letih.
hanya Kamu, satu-satunya, Yang Maha Mendengar, Yang Maha Mengetahui, Yang Maha Mengasihi, Yang Maha Memberi Petunjuk. biarlah aku menjadi sampah plastik di sungaiMu untuk kali ini. aku akan ikut arusMu.
sunnguh Ya Allah, benar-benar hanya kepadaMu aku bisa mengutarakan isi hatiku sampai tumpah, sampai habis. tidak ada teman curhat yang ku percaya selain Engkau.
jadi Ya Allah, peluk aku. peluk akuuu sampai aku merasa hangat kembali. dunia ini terlalu dingin untukku, sedingin sikap orang-orangnya.
saat ini aku tidak ingin melakukan apa pun selain hanya berdua denganMu. mungkin aku memang anak manja, yang datang hanya untuk merengek kepadaMu. memang hanya Kau, tidak ada lagi tempat untuk melepas topeng ini.
aku hanya ingin berjalan lurus dijalanmu. aku berjanji tidak akan membenci siapapun yang mengusik ketenanganku. akan ku cari arti ikhlas dari ikhtiar ini.
Rabu, 30 Oktober 2013
Jumat, 25 Oktober 2013
menanti srigala
srigala. mendengar namanya pasti kebanyakan orang akan bergidik. hewan ini identik dengan sesuatu yang menyeramkan, horor, atau negatif. seperti pepatah srigala berbulu domba. :D
selain itu juga karena mitos tentang srigala yang merupakan binatang jadi-jadian. iya, manusia srigala. manusia yang berubah menjadi srigala kala bulan purnama.
di film-film juga udah sering tentang manusia srigala itu. werewolf.
tak selamanya mendung itu kelabu. begitu juga, tak selamanya srigala horor. :)
ingat srigala di serial twilight si Jacob Black dan srigala di film a werewolf boy(song jong ki)? menurutku film-film itu adalah film pengangkat martabat kaum srigala. haha seriuus. pikiranku tentang srigala pun berubah karena film-film itu.
oke, srigala memang tetap hewan karnivora yang bisa jadi akan menerkam kita, manusia. tapi look at the positive side. srigala adalah hewan yang setia.
srigala jantan hanyalah setia pada satu betina, begitupun sebaliknya. :) meski harus menunggu bertahun-tahun atau telah hidup bersama selama puluhan tahun. biasanya keluarga srigala itu terdiri dari srigala jantan, srigala betina dan anak-anak srigala. so sweet kan? dan mereka memiliki hubungan yang sangat kuat.baru mencari pasangan baru setelah salah satu diantaranya meninggal.
hewan semacam srigala saja tidak butuh prikemanusiaan seperti manusia untuk tidak menyakiti pasangannya.
see? srigala adalah simbol keromantisan, bisa jadi. bolehlah nanti di undangan pernikahan kita pakai simbol sepasang srigala. hehehe
dan aku, dengan malu-malu saat ini ingin menyatakan, bahwa aku akan menanti srigala jantanku, :) lalu kami akan menjadi "pasangan srigala". pasangan yang saling setia, yang hanya dipisahkan oleh takdir Tuhan.
Senin, 21 Oktober 2013
astaghfirullah.. hari ini banyak istighfar banget. entah bawaan hormon atau aku lagi dideketin setan apa, hari ini bawaannya serba salah, gak ada yang bener.
bukannya mau ngeluh, tapi kadang capek juga dengan segala rutinitas yang lumayan padet. bukannya gak seneng ngelakuinnya, I just feel bored and tired. aku ngerasa banyak hal yang aku lakuin tapi ternyata masih banyak juga tanggungan lain yang elum aku selesaikan. geregetan sama diri sendiri. apa aja sih yang kamu lakuin selama ini? kok masih banyak aja tanggungannya? capek, :(
well,meskipun semua orang juga tahu semakin subur sebuah pohon, semakin lebat daun dan buahnya, itu berarti semakin berat pohon itu menopang dirinya. kayaknya aku memang harus terus mengingat itu. aku pikir lagi,memang terkadang aku perlu berhenti sebentar, untuk berpikir dan lanjut jalan lagi.. hmm.. iya mungkin aku di fase itu.
dulu waktu aku kecil, aku sering melihat mama menangis dalam sholatnya. aku berpikir, ternyata orangtua juga bisa menangis. sama seperti aku yang menangis karena bertengkar dengan seorang teman. sering aku bertanya-tanya, kenapa orang dewasa juga suka menangis? atau lebih tepatnya, kenapa sholat membuat orang menangis?
aku baru mendapatkan jawaban setelah mengalaminya sendiri. semakin bertambah usia aku semakin sering menangis saat sholat. biasaya dari hal sepele sampai hal rumit yang kadang aku sendiri gak ngerti. kangen rumah, kangen mama, kengen papa, bisa membuat aku menangis saat sholat (emang aku cengeng), ngerasa sakit hati, aku nangis dalam sholat (wajar yaa?), ngerasa bersalah sama oseseorangpun aku nangis dalam sholat, bahkan sampai saat bad mood gak tau juntrungannya kayak gini rasanya puaasss banget bisa nangis pas sholat. subhanallah.. aku selalu bersyukur. untung ada sholat. :) rasanya seperti charger bagiku.
sholat itu bukan lagi kewajban tapi udah jadi kebutuhan buat aku. :)
bukannya mau ngeluh, tapi kadang capek juga dengan segala rutinitas yang lumayan padet. bukannya gak seneng ngelakuinnya, I just feel bored and tired. aku ngerasa banyak hal yang aku lakuin tapi ternyata masih banyak juga tanggungan lain yang elum aku selesaikan. geregetan sama diri sendiri. apa aja sih yang kamu lakuin selama ini? kok masih banyak aja tanggungannya? capek, :(
well,meskipun semua orang juga tahu semakin subur sebuah pohon, semakin lebat daun dan buahnya, itu berarti semakin berat pohon itu menopang dirinya. kayaknya aku memang harus terus mengingat itu. aku pikir lagi,memang terkadang aku perlu berhenti sebentar, untuk berpikir dan lanjut jalan lagi.. hmm.. iya mungkin aku di fase itu.
dulu waktu aku kecil, aku sering melihat mama menangis dalam sholatnya. aku berpikir, ternyata orangtua juga bisa menangis. sama seperti aku yang menangis karena bertengkar dengan seorang teman. sering aku bertanya-tanya, kenapa orang dewasa juga suka menangis? atau lebih tepatnya, kenapa sholat membuat orang menangis?
aku baru mendapatkan jawaban setelah mengalaminya sendiri. semakin bertambah usia aku semakin sering menangis saat sholat. biasaya dari hal sepele sampai hal rumit yang kadang aku sendiri gak ngerti. kangen rumah, kangen mama, kengen papa, bisa membuat aku menangis saat sholat (emang aku cengeng), ngerasa sakit hati, aku nangis dalam sholat (wajar yaa?), ngerasa bersalah sama oseseorangpun aku nangis dalam sholat, bahkan sampai saat bad mood gak tau juntrungannya kayak gini rasanya puaasss banget bisa nangis pas sholat. subhanallah.. aku selalu bersyukur. untung ada sholat. :) rasanya seperti charger bagiku.
sholat itu bukan lagi kewajban tapi udah jadi kebutuhan buat aku. :)
Senin, 14 Oktober 2013
sedikit catatan di malam takbir
malam ini, seperti malam lebaran yang sudah-sudah, langit digetarkan suara takbir yang berkumandang di seluruh alam. pun seperti malam-malam lebaran yang telah lalu, rasanya selalu sama. bahagia, terharu, sedih, samapai aku tidak bisa membedakan antara airmata senang atau sedih.
hanya di malam ini aku dapat tidur nyenyak dengan alunan takbir sebagai lagu nina bobok. hanya dua kali dalam setahun. :) bener2 kesempatan langka and I always miss it so.
kumpul keluarga yang beberapa tahun belakangan menjadi moment langka di keluargaku, (semenjak bak nana menikah dan menetap di surabaya, dan aku tinggal di bangkalan untuk kuliah) and, lebaran sama dengan soto time, :-*
soto, makanan khas madura ini gak pernah absen mengisi dapur dan perut kami setiap lebaran tiba. entah di sumenep, atau di rumah mbah di pamekasan, aku selalu bisa menemukan makanan berkuah ini. soto itu sudah menjadi kuliner lebaran buat aku. ya meskipun soto gak hanya dimasak pas lebaran. tapi kayaknya soto jadi makanan sakral gitu kalo dimakan pas lebaran, hehe
well, malam ini ada sedihnya juga
karena di momen ini rasa rindu selalu berada di puncak. bisa rindu pada mereka yang jauh yang tidak bisa berkumpul, atau mereka yang telah pergi untuk selamanya.
rindu, aku pernah mendengar satu diantara sekian banyak definisinya, "rindu adalah ketika disaat kamu sedih, atau senang, kamu berharap dia ada disampingmu"
ya, saat ini, aku teringat mereka yang tidak berada di sampingku. mungkin mbak nana yang gak bisa pulang kampung, atau le' Ham yang sudah tenang di alam sana. memang sedih mengingat mereka tidak disini. mungkin sedih itu karena teringat kenangan-kenangan, atau jika mereka ada seharusnya kita akan melakukan sesuatu yang menyenangkan.. :')
ahh... sebenarnya ini adalah kalimat yang aku tidak suka mengatakannya, "andai saja ada". kenapa tidak culup dengan yang ada? karena aku rindu.
tapi tidak apa. setidaknya dengan begitu membuatku mengingat mereka. setidaknya dengan begitu aku ingat untuk mensoakan mereka. setidaknya dengan begitu aku bisa paham bahwa mereka berharga. :)
Happy Idul Adha.... :)
(masih berdoa semoga di suatu tahun, aku dapat merayakan hari ini di hadapan Ka'bah. aamiiin. Makkah I'll come)
hanya di malam ini aku dapat tidur nyenyak dengan alunan takbir sebagai lagu nina bobok. hanya dua kali dalam setahun. :) bener2 kesempatan langka and I always miss it so.
kumpul keluarga yang beberapa tahun belakangan menjadi moment langka di keluargaku, (semenjak bak nana menikah dan menetap di surabaya, dan aku tinggal di bangkalan untuk kuliah) and, lebaran sama dengan soto time, :-*
soto, makanan khas madura ini gak pernah absen mengisi dapur dan perut kami setiap lebaran tiba. entah di sumenep, atau di rumah mbah di pamekasan, aku selalu bisa menemukan makanan berkuah ini. soto itu sudah menjadi kuliner lebaran buat aku. ya meskipun soto gak hanya dimasak pas lebaran. tapi kayaknya soto jadi makanan sakral gitu kalo dimakan pas lebaran, hehe
well, malam ini ada sedihnya juga
karena di momen ini rasa rindu selalu berada di puncak. bisa rindu pada mereka yang jauh yang tidak bisa berkumpul, atau mereka yang telah pergi untuk selamanya.
rindu, aku pernah mendengar satu diantara sekian banyak definisinya, "rindu adalah ketika disaat kamu sedih, atau senang, kamu berharap dia ada disampingmu"
ya, saat ini, aku teringat mereka yang tidak berada di sampingku. mungkin mbak nana yang gak bisa pulang kampung, atau le' Ham yang sudah tenang di alam sana. memang sedih mengingat mereka tidak disini. mungkin sedih itu karena teringat kenangan-kenangan, atau jika mereka ada seharusnya kita akan melakukan sesuatu yang menyenangkan.. :')
ahh... sebenarnya ini adalah kalimat yang aku tidak suka mengatakannya, "andai saja ada". kenapa tidak culup dengan yang ada? karena aku rindu.
tapi tidak apa. setidaknya dengan begitu membuatku mengingat mereka. setidaknya dengan begitu aku ingat untuk mensoakan mereka. setidaknya dengan begitu aku bisa paham bahwa mereka berharga. :)
Happy Idul Adha.... :)
(masih berdoa semoga di suatu tahun, aku dapat merayakan hari ini di hadapan Ka'bah. aamiiin. Makkah I'll come)
Minggu, 13 Oktober 2013
PERAIH MIMPI
Bagi kami ia adalah udara
Tanpanya kami tidak hidup
Ia adalah sesuatu yang kami tuliskan
di awan
Kami gantung di langit
Kami lempar ke puncak gunung
Karena ia memang layak berada di
tempat yang tinggi
Yang mendongakkan kepala
Sehingga tidak ada lagi yang
tertunduk lesu
Ia adalah alasan kaki-kaki kecil ini
berlari
Walau seinci tiap hari,
Tatapan kami tidak pernah lepas
kami memeluknya dalam doa
memperbincangkannya dengan Tuhan
dan meyakini,
jika kami terus berlari
Tuhan akan memeluknya untuk kami
Dan menjadikan ia sebagai hadiah dari
perjalanan panjang ini
kami sebut ia mimpi
dan kami adalah peraih mimpi
Sabtu, 12 Oktober 2013
for you, teacher
Kau adalah Kebaikan
Bagaimana Tuhan
melukiskan wajahmu?
Meletakkan sepasang
bintang di dua matamu
Layaknya kompas bagi
pelaut
Menatapnya, aku tidak
ragu tentukan arah
Mendayung mengejar
pulau impian.
Zat apa yang
terkandung dalam senyummu?
Seperti candu,
Jiwaku menagih untuk
selalu memandangnya
Aku merasa terpenuhi
Dengan sebilah sabit
yang bersinar,
Melengkung sempurna di
wajahmu.
Apakah itu madu, tutur
yang kau ucap padaku?
Begitu manis, dan
berkhasiat
Kupilih ia sebagai
penawar racun
Penetral rasa buruk yang
tak perlu
Apakah kau seorang
tokoh dari negri dongeng?
Asal para ksatria
pemberani dan putri jelita
Tempat dimana yang
baik menjadi pemenang
Dan setiap anak tumbuh
bersama mimpinya
Ku catat kau sebagai
segala kebaikan
Ku kenang kau sebagai
pahlawan
third poem
Untuk Sebuah Senyum dalam Kanvas
Kau adalah tungku
terhangat dikala hujan
Tempatku meringkuk,
dan memanjakan diri
Kau adalah lagu
pengantar tidur
Menggiringku menuju
alam mimpi yang indah
Kau adalah kanvas
kosong
Aku selalu ingin
melukis senyum disana
Karena mimpi yang kita
rangkai bersama,
Telah tergantung di
langit
Bahkan kita
memandanginya sesaat sebelum tidur
Haruskah melawan angin
dan gumpalan awan untuk sampai disana?
Kau mengagguk,
Meyakinkanku untuk
berani melangkah
Meskipun itu berarti menjauhkanku dari tungku terhangat.
Aku mulai mengerti
rasanya kedinginan
menggigil tanpa tempat
yang nyaman
ingin kembali, pulang
ke pelukanmu
dan tidur lelap dalam
kehangatan
samar lalu terang tergambar garis-garis anggun
wajahmu
Wajah menenangkan yang tak pernah lupa ku bawa
sebagai bekal perjalanan
Wajah mendamaikan yang selalu ku andalkan dalam ketakutan
Dan senyuman yang ku ingat sebagai penyemangat
saat aku ingin berhenti
Demi melihat kanvas
berlukiskan senyum banggamu,
Akan ku teruskan
perjalanan ini.
Jumat, 11 Oktober 2013
cicak di dinding
anak kecil mempunyai imajinasi yang lebih kuat daripada orang dewasa. aku perhatikan si kelik, ponakanku yang umurnya baru 4 tahun, kepolosannya itu termasuk imajinasi cling dan cemerlang. pokoknya hal-hal yang gak kepikiran sama orang dewasa. pernah waktu itu karena dia susah banget tidur siang, aku bercandain tapi sedikit ngancem juga, "ayo dong tidur, ntar tante kasih obat tidur loh yaa" dia bukannya takut atau gimana (atau mungkin gak ngerti obat tidur itu apaan, hehe) malah ngejawab dengan riang dan yakin, "iya te, mau! trus habis itu minum obat bangun ya!" aku sih ketawa aja dengernya. rasanya pengen jitak kepalanya atau cubit pipinya, abis jadi orang kok ngegemesin banget.
btw... setelah aku inget-inget, aku dulu gak jauh beda sama dia! tukang khayal. (mungkin sekarang juga masih, meskipun khayalannya udah rada masuk akal). gak usah ditanya, pengen jadi tuan putri, pengen jadi artis, bahkan pengen jadi personel power rangers, aku pernah. :D
begitu juga dengan iajinasi dari benda2 yang ku lihat. naik motor bareng papa di malam hari, aku selalu lihat bulan yang ngikutin kami. saat itu aku langsung berpikiran bahwa bulan itu adalah mata-mata yang mengintai perjalananku dan papa.
barusan, winamp di komputerku muterin lagu "cicak di dinding"nya dewi lestari. dan dengan heboh aku langsung ketawa sendiri, dulu waktu aku SD sekitar kelas 4 atau 5 aku juga perah berpikiran hal yang sama dengan cerita di lirik lagunya.
berawal dari seringnya aku lihat cicak nempel dimana-mana, di dinding teras, kamar mandi, kamar tidur, dapur, dll. setiap aku melakukan aktivitas di dalam rumah, hewan kecil itu selalu menyita sedikit perhatianku. karena aku merasa ada yang mengawasi. aku makan, ada cicak mengawasiku. sebelum tidur, juga ada cicak yang masih mengawasiku. bahkan saat pipis, hehe rasanya ingin mengusir hewan kecil itu untuk sementara. dulu, dalam pikiranku, 'bagaimana kalau cicak-cicak ini adalah jelmaan manusia?'. karena imajinasiku yang tak terkendali waktu kecil itu, tidak jarang aku menatap mata cicak dalam-dalam dan mengajaknya berbincang, (kalau dipikir-pikir lagi, rasanya gila banget aku dulu).
agak besar, saat udah tahur rasanya naksir temen, aku masih berimajinasi dengan cicak-cicak di dinding itu. berkhayal seumpama cicak itu adalah jelmaannya, dan mulai berbincang, 'kamu belum pulang? aku udah mau tidur kok. apa? kamu mau tetep disini? baiklah, selamat tidur' lalu aku akan tidur sambil tersenyum. takut banget kelihatan jelek. heehehehe
sampai saat ini, setiap kali melihat cicak nempel di dinding, aku masih berpikir, 'cicak adalah hewan pemerhati manusia'. dari kecil sampai sekarang aku merasa selalu di awasi oleh seekor hewan kecil merayap yang keberadaannya pun kadang tidak disadari.
apalagi setelah mendengar lagu ciptaan dewi lestari ini, seketika aku juga ikut berharap, andai aku mampu menjadi cicak di dinding kamarnya, aku bisa berada dekat dengannya tanpa dia sadar, dan memandanginya sepanjang malam selama ia terlelap. memakan nyamuk-nyamuk di kamarnya, agar ia tetap tidur dengan pulas. ;)
Nada dan puisi datang dan pergi menghampirimuTiada yang mampu merengkuh arti dan isi hati
Kadang benda mati yang memenangkanTempat di sisimuAtau hewan kecil yang luput dari pandanganmu
Ku berserah dalam ketakberdayaanBerbahagia dengan satu impianDan satu kejujuranku
Ku ingin jadi cicak di dindingmuCicak di dindingmuHanya suara dan tatapku menemanimu
Dan ku menyadari tangankuTak kan mampu meraihmuWalau ku tahu tanganmu tak kan lelah memberi
Tidurlah, tidur, buih ombakkuPercikmu abadi menyegarkankuNamun biarlah kini...Kuingin jadi cicak
S'perti cicak di dindingmuCicak di dindingmuMelekat, menemani, membelai dinding jiwamu...
(Dewi Lestari)
btw... setelah aku inget-inget, aku dulu gak jauh beda sama dia! tukang khayal. (mungkin sekarang juga masih, meskipun khayalannya udah rada masuk akal). gak usah ditanya, pengen jadi tuan putri, pengen jadi artis, bahkan pengen jadi personel power rangers, aku pernah. :D
begitu juga dengan iajinasi dari benda2 yang ku lihat. naik motor bareng papa di malam hari, aku selalu lihat bulan yang ngikutin kami. saat itu aku langsung berpikiran bahwa bulan itu adalah mata-mata yang mengintai perjalananku dan papa.
barusan, winamp di komputerku muterin lagu "cicak di dinding"nya dewi lestari. dan dengan heboh aku langsung ketawa sendiri, dulu waktu aku SD sekitar kelas 4 atau 5 aku juga perah berpikiran hal yang sama dengan cerita di lirik lagunya.
berawal dari seringnya aku lihat cicak nempel dimana-mana, di dinding teras, kamar mandi, kamar tidur, dapur, dll. setiap aku melakukan aktivitas di dalam rumah, hewan kecil itu selalu menyita sedikit perhatianku. karena aku merasa ada yang mengawasi. aku makan, ada cicak mengawasiku. sebelum tidur, juga ada cicak yang masih mengawasiku. bahkan saat pipis, hehe rasanya ingin mengusir hewan kecil itu untuk sementara. dulu, dalam pikiranku, 'bagaimana kalau cicak-cicak ini adalah jelmaan manusia?'. karena imajinasiku yang tak terkendali waktu kecil itu, tidak jarang aku menatap mata cicak dalam-dalam dan mengajaknya berbincang, (kalau dipikir-pikir lagi, rasanya gila banget aku dulu).
agak besar, saat udah tahur rasanya naksir temen, aku masih berimajinasi dengan cicak-cicak di dinding itu. berkhayal seumpama cicak itu adalah jelmaannya, dan mulai berbincang, 'kamu belum pulang? aku udah mau tidur kok. apa? kamu mau tetep disini? baiklah, selamat tidur' lalu aku akan tidur sambil tersenyum. takut banget kelihatan jelek. heehehehe
sampai saat ini, setiap kali melihat cicak nempel di dinding, aku masih berpikir, 'cicak adalah hewan pemerhati manusia'. dari kecil sampai sekarang aku merasa selalu di awasi oleh seekor hewan kecil merayap yang keberadaannya pun kadang tidak disadari.
apalagi setelah mendengar lagu ciptaan dewi lestari ini, seketika aku juga ikut berharap, andai aku mampu menjadi cicak di dinding kamarnya, aku bisa berada dekat dengannya tanpa dia sadar, dan memandanginya sepanjang malam selama ia terlelap. memakan nyamuk-nyamuk di kamarnya, agar ia tetap tidur dengan pulas. ;)
Nada dan puisi datang dan pergi menghampirimuTiada yang mampu merengkuh arti dan isi hati
Kadang benda mati yang memenangkanTempat di sisimuAtau hewan kecil yang luput dari pandanganmu
Ku berserah dalam ketakberdayaanBerbahagia dengan satu impianDan satu kejujuranku
Ku ingin jadi cicak di dindingmuCicak di dindingmuHanya suara dan tatapku menemanimu
Dan ku menyadari tangankuTak kan mampu meraihmuWalau ku tahu tanganmu tak kan lelah memberi
Tidurlah, tidur, buih ombakkuPercikmu abadi menyegarkankuNamun biarlah kini...Kuingin jadi cicak
S'perti cicak di dindingmuCicak di dindingmuMelekat, menemani, membelai dinding jiwamu...
(Dewi Lestari)
Minggu, 06 Oktober 2013
2nd poem
Duka Cita Hati
Singkirkan semua
kumpulan kata itu
Tak ada lagi kandungan
sihirnya
Telah kering dihisap
tongkatmu sendiri
Dengan angkuh kau
ayunkan
Mengirim mantra
pembunuh
Perlahan menyusup
diantara udara yang kuhirup
Dan, seketika
Aku merasa ada yang
mati
Aku dengar ada yang
menangisinya
Intiplah apa yang
terjadi!
Di dalam hatiku,
Sebuah rasa tergeletak
tanpa nyawa
Seluruh tubuhnya penuh
lebam
Tapi ia terbaring
dengan senyuman
Dalam wasiatnya,
Tak ada kutukan atau
tuntutan
Ia pergi dengan ikhlas
Membawa diri menemui
Tuhannya
Sedang sang hati,
menangis tersedu
melepas kepergiannya
merasa belum siap
kehilangan penghuni
yang bisa ia lakukan
saat ini hanyalah mengadu,
mengakui kerapuhannya
pada Tuhan
dengan mata sembab,
mencoba berdialog
“Tuhan, maukah kau
memelukku?”
Lalu ia merasakan tangan kokoh menopang tubuhnya yang melemah
“Tuhan, aku kehilangan dia”
“kau tidak kehilangan siapapun, aku menyimpannya untukmu”
Langganan:
Postingan (Atom)