Bagi kami ia adalah udara
Tanpanya kami tidak hidup
Ia adalah sesuatu yang kami tuliskan
di awan
Kami gantung di langit
Kami lempar ke puncak gunung
Karena ia memang layak berada di
tempat yang tinggi
Yang mendongakkan kepala
Sehingga tidak ada lagi yang
tertunduk lesu
Ia adalah alasan kaki-kaki kecil ini
berlari
Walau seinci tiap hari,
Tatapan kami tidak pernah lepas
kami memeluknya dalam doa
memperbincangkannya dengan Tuhan
dan meyakini,
jika kami terus berlari
Tuhan akan memeluknya untuk kami
Dan menjadikan ia sebagai hadiah dari
perjalanan panjang ini
kami sebut ia mimpi
dan kami adalah peraih mimpi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar