Duka Cita Hati
Singkirkan semua
kumpulan kata itu
Tak ada lagi kandungan
sihirnya
Telah kering dihisap
tongkatmu sendiri
Dengan angkuh kau
ayunkan
Mengirim mantra
pembunuh
Perlahan menyusup
diantara udara yang kuhirup
Dan, seketika
Aku merasa ada yang
mati
Aku dengar ada yang
menangisinya
Intiplah apa yang
terjadi!
Di dalam hatiku,
Sebuah rasa tergeletak
tanpa nyawa
Seluruh tubuhnya penuh
lebam
Tapi ia terbaring
dengan senyuman
Dalam wasiatnya,
Tak ada kutukan atau
tuntutan
Ia pergi dengan ikhlas
Membawa diri menemui
Tuhannya
Sedang sang hati,
menangis tersedu
melepas kepergiannya
merasa belum siap
kehilangan penghuni
yang bisa ia lakukan
saat ini hanyalah mengadu,
mengakui kerapuhannya
pada Tuhan
dengan mata sembab,
mencoba berdialog
“Tuhan, maukah kau
memelukku?”
Lalu ia merasakan tangan kokoh menopang tubuhnya yang melemah
“Tuhan, aku kehilangan dia”
“kau tidak kehilangan siapapun, aku menyimpannya untukmu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar